BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2009:101). Bayi dan anak-anak lebih mudah terserang berbagai macam jenis penyakit karena system pertahanan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya. Bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit mudah menular apabila bersentuhan dengan manusia atau binatang dan lainnya menular melalui udara. Untuk menolak virus dan bakteri dengan cara pemberian imunisasi. Pemberian imunisasi pada bayi yang mempunyai tujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu, kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa factor di antaranya terdapat tingginya kadar antibody pada saat dilakukan imunisasi, potensi antigen yang disuntikan, waktu antara pemberian imunisasi, mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung dari factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri bayi.
|
Berdasarkan Depkes RI (2001) insidensi penyakit menular pada tahun 2000 yang dapat mematikan anak yaitu dipteri sebanyak 23 kasus, pertusis sebanyak 142 kasus, tetanus neonaturum sebanyak 466 kasus, polio sebanyak 48 kasus dan campak sebanyak 56 kasus. Beberapa penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian seperti tuberkulosis, hepatitis B, dipteri, tetanus, pertusis, polio, dan campak sebagaian dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Cakupan imunisasi meliputi seluruh propinsi di Indonesia hampir 97% dari 302 kabupaten telah mencapai target Universal Child Immunization (UCI). Hal ini berarti bahwa cakupan imunisasi untuk BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B, mencapai 80% baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa, sedangkan jumlah sasaran bayi di Indonesia per tahun 4,6 juta (www.Depkes.go.id).
Berdasarkan data dari puskesmas 2009) didapatkan target pencapaian imunisasi dasar tahun 2009 adalah sebanyak 625 bayi dan yang tercapai sebanyak 723 bayi. Hal ini melebihi pencapaian dari target dikarenakan masih ada bayi yang belum sempat terdata.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi dasar di puskesma. 1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi dasar di Puskesmas?1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi dasar di puskesmas.1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang pengertian imunisasi dasar.
1.3.2.2 Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang manfaat dan kegunaan imunisasi dasar.
1.3.2.3 Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang waktu pemberian imunisasi dasar.
1.3.2.4 Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang jumlah pemberian imunisasi dasar.
1.3.2.5 Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang cara pemberian imunisasi dasar,
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya permasalahan yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi dasar.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.2 Bagi Tempat Penelitian
Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan puskesmas bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu yang membawa bayinya untuk mendapatkan imunisasi di Puskesmas.1.4.2.3 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dibangku kuliah.
1.4.2.4 Bagi Masyarakat
Memberikan informasi pada masyarakat khususnya ibu-ibu mengenai pentingnya untuk memberikan imunisasi dasar pada bayinya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar